Ebook Materi Teknik Sipil - Tugas Akhir Metodelogi Studi Potensi Air Baku
Tugas Akhir Metodelogi Studi Potensi Air Baku
Link Download ada di bawah
Air merupakan sumber daya alam yang sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Air dibutuhkan oleh segala bentuk kehidupan. Bagi manusia, air diperlukan sebagai kebutuhan dasar untuk tetap hidup, disamping sebagai sarana penunjang aktivitasnya sehari-hari. Terkait dengan penyediaan air minum di Indonesia umumnya dikelola oleh suatu perusahaan milik daerah yang dikenal dengan nama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Namun, pelayanan penyediaan air minum yang disediakan oleh PDAM seringkali masih dikeluhkan oleh masyarakat pelanggannya. Keluhan tersebut terutama karena air sering tidak mengalir dalam jumlah yang cukup, tidak kontinyu, dan kualitas air buruk.
Kondisi ini antara lain disebabkan daya dukung lingkungan semakin menurun. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyak DAS yang kondisinya semakin memburuk dan tidak bisa lagi menyimpan air dengan baik. Sehingga ketersediaan air baku semakin berkurang. Pada sisi lain, kondisi sumber air, terutama sungai, cenderung makin tercemar, baik karena limbah rumah tangga, limbah industri, atau juga oleh penggunaan pestisida, insektisida dan usaha pertambangan yang tidak terkendali. Hal ini sangat mempengaruhi kualitas air baku yang akan diolah menjadi air minum. Sumber daya air walaupun merupakan benda yang dapat diperbaharui, tetapi ketersediaannya dibatasi oleh kondisi geografis dan musim, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Soerjani Muhammad (Lingkungan, Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan, Universitas Indonesia, Jakarta,1987) bahwa distribusi air secara geografis tidak merata, demikian juga secara kualitas.
Baca Juga:
Baca Juga:
Saat ini, ketersediaan air di Indonesia mencapai 15.000 meter kubik per kapita per tahun - masih di atas rata-rata dunia yang hanya 8.000 meter kubik per kapita per tahun, namun jika ditinjau ketersediaannya perpulau akan sangat lain dan bervariasi. Pulau Jawa yang luasnya mencapai tujuh persen dari total daratan wilayah Indonesia hanya mempunyai empat setengah persen dari total potensi air tawar nasional, namun pulau ini dihuni oleh sekitar 65 persen total penduduk Indonesia. Kondisi ini menggambarkan potensi kelangkaan air di Pulau Jawa sangat besar. Jika dilihat ketersediaan air per kapita per tahun, di Pulau Jawa hanya tersedia 1.750 meter kubik per kapita per tahun, masih di bawah standar kecukupan yaitu 2000 meter kubik per kapita per tahun. Jumlah ini akan terus menurun sehingga pada tahun 2020 diperkirakan hanya akan tersedia sebesar 1.200 meter kubik per kapita per tahun. Apabila fenomena ini terus berlanjut maka akanterjadi keterbatasan pengembangan dan pelaksanaan pembangunan di daerah-daerah tersebut karena daya dukung sumberdaya air yang telah terlampaui.
Kapasitas produksi PDAM di Indonesia th. 2000 sekitar 114 m3/detik, ditujukan untuk penyediaan air minum dengan sistem perpipaan penduduk perkotaan dengan cakupan pelayanan mencapai 31% sedang untuk penduduk perdesaan baru mencapai 8% (sumber : data BPS dan Depkes (Survey Ekonomi Nasional)). Namun upaya peningkatan produksi yang mencapai 10 (sepuluh ) kali lipat dalam tiga dasawarsa terakhir ini, akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar untuk tahun-tahun mendatang. Data Ditjen Cipta Karya 2009, cakupan pelayanan air minum perpipaan secara nasional mencapai 24%, untuk wilayah perkotaan mencapai 47% dan 11% di perdesaan. Jumlah pelanggan nasional 8.006.814 sambungan (sumber : Data dari Perpamsi, Februari 2010).
Pembangunan Pengelolaan Air Baku merupakan salah satu agenda nasional yang terkait juga dengan agenda global sebagaimana dicanangkan melalui Deklarasi Millenium Development Goals (MDGs). Saat ini pencapaian sasaran MDGs tersebut masih belum sesuai dengan yang ditargetkan. Status tahun 2005 (Kantor Menko Kesra) menunjukkan pencapaian cakupan pelayanan baru 52,4%. Dalam rangka pemenuhan target MDG 2015, menjadi prioritas tersedianya akses sumber air bersih yang menjangkau 67% penduduk dan akses terhadap sanitasi dasar berkualitas yang menjangkau 75% penduduk sebelum 2014 (sumber : RPJMN 2010-2014)
Baca Juga:
Baca Juga:
Pada Skala Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Bulungan membawa konsekuensi kebutuhan akan air baku untuk masyarakat semakin meningkat. Kebutuhan akan air baku adalah kebutuhan pokok bagi masyarakat sehingga pemerintah seyogyanya menyediakan kebutuhan akan air baku untuk masyarakat Kabupaten Bulungan.
Untuk menyediakan kebutuhan air baku penduduk di Kabupaten Bulungan yang dirasakan semakin meningkat maka dilakukan kajian untuk mengetahui keseimbangan air di Kabupaten Bulungan sebagai referensi dalam rangka merekomendasikan daerah-daerah sungai serta lokasi yang layak dimanfaatkan sebagai sumber air baku serta membuat skenario pemenuhan air baku Kabupaten Bulungan sampai tahun 2025.
Untuk Lebih Jelasnya anda bisa mendownload Tugas Akhir Teknik SIpil - Metodelogi Studi Potensi Air Baku dibawah ini:
Pilih Salah satu Link dibawah kemudian klik Download
Jumlah Hal : 142 hal
File Size : 2 Mb
File Type : PDF
Pasword : materitekniksipilku.blogspot.com
Materi Teknik Sipil, ilmu teknik sipil, kuliah teknik sipil, ebook teknik sipil, teknik sipil, dunia teknik sipil, proyek teknik sipil, info teknik sipil, lowongan teknik sipil, lowongan kerja teknik sipil, kontraktor sipil, AutoCAD, Laporan Teknik SIpil, Contoh Laporan PKL, Contoh Skripsi, Materi Lengkap Teknik Sipil, Contoh Laporan Teknik Sipil, Laporan PKL, Contoh Skripsi Teknk Sipil, Materi Lengkap Teknik Sipil.